Harga cabai yang kadang naik terlalu tinggi bisa membuat kita enggan membelinya. Tapi sebenarnya ada cara praktis untuk mengakalinya, yaitu tanam sendiri cabai rawit di rumah. Ini sangat cocok buat orang-orang yang punya banyak waktu di rumah, termasuk saya sendiri.
Kali ini saya mau berbagi tips tentang cara menanam cabai di pot atau wadah, cocok bagi kita yang hanya punya lahan terbatas.
Siapkan Pot atau Wadah
Cabai bisa ditanam di pot atau kita bisa manfaatkan wadah-wadah lain yang ada di rumah, misanya kaleng bekas, botol bekas, atau ember bekas. Yang paling penting pastikan wadah yang kita pakai sudah dilubangi di bagian bawahnya dan bisa bertahan paling tidak selama 5 – 6 bulan ke depan.
Lubang di bagian bawah wadah itu gunanya sebagai aliran air supaya tidak menggenang di bawah wadah, supaya akar dan batang cabai tidak busuk.
Wadah paling ideal untuk menanam cabai adalah yang diameternya sedikitnya 20 cm. Lubangi bagian bawahnya 4 – 8 lubang, menggunakan patu yang diameternya kira-kira 1 cm. Bersihkan dulu wadah terutama jika memakai wadah bekas.
Siapkan Media Tanam
Pakailah tanah yang lapisan atasnya subur, gembur, dan banyak memiliki kandungan bahan organik. Gunakan juga pasir untuk meningkatkan aerasi dan drainase. Sekam padi bakar juga dapat digunakan untuk mencampur media tanam, gunanya untuk menyimpan air atau unsur hara, serta meningkatkan porositas, aerasi, dan drainase. Sekam bakar juga mengandung banyak karbon. Pupuk kandang juga diperlukan.
Jika menggunakan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, perbandingannya adalah 2 : 2 : 1 secara berurutatn. Jika menggunakan campuran tanah, sekam padi bakar, dan pupuk kandang, maka perbandingannya adalah 2 : 1 : 1 secara berurutan. Aduk campuran sampai merata.
Masukkan pecahan genteng atau bata merah ke bagian bawah wadah atau pot untuk mengendalikan drainase air. Lalu masukkan campuran media tanam yang sudah kita siapkan ke dalam wadah itu, sisakan kira-kira 5 cm dari batas atas wadah.
Waktu dan Cara Menanam
Waktu menanamnya adalah di pagi hari sebelum jam 9 pagi atau di sore hari setelah jam setengah 4 sore. Hindari menanam di siang hari. Gunakan bibit cabai usia 5 – 6 minggu setelah tanam, atau yang punya 6 helai daun yang kelihatan sehat dan normal.
Siram dulu media tanam dalam wadah sebelum menanam bibit. Buat lubang di media tanam menggunakan kayu. Lalu tanam bibit di lubang itu, kemudian padatkan dengan ujung jari.
Siram lubang yang sudah ditanam bibit cabai dengan larutan fungisida, dan semprotkan larutan pupuk daun gandasil 2 gram/liter sebanyak 250 ml untuk setiap tanaman cabai.
Memelihara Tanaman Cabai
Tanaman cabai perlu disirami setiap hari, tapi jangan sampai berlebihan. Jika ada tanaman lain tumbuh di media tanam, segera cabut supaya tidak mengganggu pertumbuhan cabai. Jaga kebersihan tanah, tanaman, air, perlatan, dsb, supaya tidak muncul penyakit.
Periksa secara berkala kondisi tanaman cabai supaya bisa segera tahu jika muncul masalah dan segera bertindak. Misalnya dengan menggunakan pestisida atau membuang bagian tanaman yang sakit.
Tanaman cabai suka dengan panas dan bisa tumbuh dengan baik kalau terkena banyak sinar matahari. Jadi pastikan tanaman cabai terkena sinar matahari sekitar 5-6 jam setiap hari. Terus berikan pupuk berupa kompos organik setelah 18 – 20 hari.
Cabai rawit biasanya sudah bisa dipanen setelah 2,5 – 3 bulan. Lalu panen yang berikutnya bisa dilakukan 1 – 2 minggu, bergantung pada kesuburan tanamannya. Sebaiknya panen cabai di pagi hari, caranya petik buah cabai sekaligus tangkainya.