Mengetahui cara menghitung berat badan ideal bukan hanya soal kecantikan, tetapi juga tentang kesehatan. Kita pasti tidak mau terkena diabetes, darah tinggi, atau penyakit jantung, kan? Itu adalah contoh masalah kesehatan yang bisa dipicu oleh kelebihan berat badan. Tapi supaya punya berat yang ideal, kita perlu tahu cara ukur berat badan ideal yang benar.
Nah dalam artikel ini kita akan mengetahui 3 rumus sederhana yang paling sering dipakai sebagai cara mengukur berat badan ideal. Ketiga rumus berat badan ideal itu adalah rumus IMT, rumus Broca, dan rasio pinggang-pinggul.
Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Rumus IMT
Indeks massa tubuh (disingkat IMT) dalam bahasa Inggris disebut Body Mass Index (disingkat BMI). Jadi sama saja IMT ataupun BMI.
Rumus IMT adalah cara hitung berat badan ideal yang paling banyak digunakan orang-orang, yang menggunakan perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan. Kita bisa menggunakan rumus IMT yang sama untuk menghitung berat badan ideal pada wanita maupun pria.
Cara Mengukur Berat Badan Ideal dengan Rumus IMT
Untuk mengukur IMT kita, pakailah rumus sederhana berikut ini:
IMT = Berat Badan (kg) : [Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)]
Sebagai contoh pada orang dengan berat badan 48 kg dan tinggi badan 1,6 m (160 cm). Maka cara ukur berat badan ideal adalah:
- Kalikan lebih dulu angka tinggi badan dalam satuan meter: 1,6 x 1,6 = 2,56
- Kemudian bagi angka berat badan dalam satuan kg dengan hasil perkalian itu: 48 : 2,56 = 18,75
Jadi IMT yang dimiliki oleh orang tersebut adalah 18,75. Nah apa arti dari angka itu? Perhatikan pengelompokkan kategori IMT pada orang Asia (termasuk Indonesia) menurut WHO berikut:
Kategori Berat Badan berdasarkan IMT
- IMT di bawah 18,5 = kekurangan berat badan
- IMT 18,5 sampai 22,9 = normal atau ideal
- IMT 23 sampai 24,9 = kelebihan berat badan
- IMT di atas 25 = obesitas
Dari pengelompokkan itu kita bisa tahu bahwa angka IMT 18,75 tergolong dalam kategori “normal atau ideal”. Itu artinya orang tersebut sudah punya berat badan ideal.
Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Rumus Broca
Rumus berat badan ideal ini menggunakan indeks Broca (disingkat IB) sebagai patokannya. Rumus ini ditemukan pada tahun 1871 oleh Pierre Paul Broca. Dulunya cara hitung berat badan ideal ini digunakan untuk berat badan normal, tapi kemudian diperluas penggunaannya untuk menentukan berat badan ideal.
Cara hitung berat badan ideal menggunakan rumus Broca berbeda pada pria dan wanita. Ini disebabkan karena pria dan wanita punya proporsi tubuh yang berbeda. Walaupun berbeda, tetapi rumus berat badan ideal ini tidaklah rumit.
Cara Mengukur Berat Badan Ideal dengan Rumus Broca
Untuk mengukur berat badan ideal pada pria, pakailah rumus berikut ini:
IB = [Tinggi Badan (cm) – 100] – ([Tinggi Badan (cm) – 100] x 10%)
Contoh pada pria dengan tinggi badan 170 cm, maka penghitungannya yaitu (170 – 100) – ([170 – 100] x 10%), hasilnya 70 – 7 = 63. Jadi menurut IB berat badan idealnya seharusnya 63 kg.
Untuk cara menghitung berat badan ideal wanita, pakailah rumus berikut ini:
IB = [Tinggi Badan (cm) – 100] – ([Tinggi Badan (cm) – 100] x 15%)
Contoh pada wanita dengan tinggi badan 155 cm, maka penghitungannya yaitu (155 – 100) + ([155 – 100] x 15%), hasilnya 55 – 8,25 = 46,75. Jadi menurut IB berat badan idealnya seharusnya 46,75 kg.
Pengingat tentang Rumus Broca
Walaupun indeks Broca punya sejarah besar dalam penggunaannya untuk menghitung berat badan ideal, tetapi ada beberapa faktor kehidupan yang berubah sejak rumus ini ditemukan. Di masa itu kehidupan masih sederhana, dan masalah kesehatan seperti obesitas jarang terjadi.
Namun gaya hidup sudah banyak berubah di masa kini, sehingga sekarang ada banyak faktor yang menentukan berat badan ideal. Oleh sebab itu, para pakar kesehatan biasanya tidak lagi merekomendasikan rumus Broca sebagai patokan berat badan.
Cara Lain untuk Menghitung Ukuran Badan Ideal
Kedua rumus di atas, IMT dan indeks Braco, berfokus pada cara menghitung berat badan ideal dengan membandingkannya dengan tinggi badan. Memang itu cara yang cepat untuk mengetahui berat badan yang seharusnya dimiliki pada tinggi badan tertentu.
Namun sayangnya rumus itu tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang juga penting, seperti lingkar pinggang dan lingkar pinggul. Jika kita ingin mendapat patokan yang lebih tepat mengenai kesehatan kita, disarankan untuk memperhitungkan juga kedua faktor itu.
Oleh sebab itu ada rumus lain yang dipakai oleh banyak orang untuk menentukan ukuran badan ideal mereka, yaitu rumus rasio pinggang-pinggul.
Cara Menghitung Ukuran Badan Ideal dengan Rasio Pinggang-Pinggul
Ini adalah perbandingan antara lingkar pinggang dan lingkar pinggul. Berguna untuk menentukan kondisi kesehatan kita karena orang yang punya banyak lemak di bagian tengah tubuhnya lebih riskan terkena penyakit kardiovaskular (yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung dan stroke).
Karena itu rumus rasio pinggang-pinggul adalah cara yang bagus untuk menentukan apakah kita punya ukuran badan yang sehat, bukan hanya ideal.
Rumus rasio pinggang-pinggul sama saja pada pria dan wanita. Tetapi pengelompokkan kategori untuk angka rasio tersebut berbeda pada pria dan wanita. Sekali lagi itu karena perbedaan proporsi tubuh di antara keduanya.
Untuk mengukur ukuran badan yang sehat dengan rasio pinggang-pinggul, pakailah rumus berikut ini:
Rasio Pinggang-Pinggul = Lingkar Pinggang (cm) : Lingkar Pinggul (cm)
Contoh pertama pada wanita yang memiliki lingkar pinggang 70 cm dan lingkar pinggul 88 cm, maka penghitungannya yaitu 70 : 88 = 0,795 (dibulatkan).
Contoh kedua pada pria yang memiliki lingkar pinggang 95 cm dan lingkar pinggul 103 cm, maka penghitungannya yaitu 95 : 103 = 0,92 (dibulatkan).
Nah untuk mengetahui apa arti dari angka-angka itu, perhatikan pengelompokkan kategori rasio pinggang-pinggul berikut ini:
Kategori Rasio Pinggang-Pinggul pada Wanita
- Kurang dari 0,8 = risiko penyakit kardiovaskular yang rendah
- 0,8 sampai 0,89 = risikonya sedang
- Dari 0,9 ke atas = risikonya tinggi
Kategori Rasio Pinggang-Pinggul pada Pria
- Kurang dari 0,9 = risiko penyakit kardiovaskular yang rendah
- 0,9 sampai 0,99 = risikonya sedang
- Dari 1,0 ke atas = risikonya tinggi
Menurut pengelompokkan kategori di atas, angka rasio pinggang-pinggul 0,795 pada wanita tergolong berisiko rendah. Sedangkan angka rasio pinggang-pinggul 0,92 pada pria tergolong berisiko sedang.
Kesimpulan tentang Cara Menghitung Berat Badan Ideal
Setidaknya ada 3 cara mengukur berat badan ideal, yaitu menggunakan rumus IMT, indeks Braco, dan rasio pinggang-pinggul. Yang manakah yang merupakan cara hitung berat badan ideal yang paling baik?
Jika ingin mendapatkan patokan berat badan ideal berdasarkan tinggi badan, yang lebih banyak disarankan pakar kesehatan yaitu menggunakan rumus IMT. Sebab rumus Braco sudah dianggap ketinggalan zaman.
Jika ingin mendapatkan patokan ukuran badan yang tidak hanya ideal tetapi juga sehat, maka disarankan untuk menggunakan rumus rasio pinggang-pinggul. Sebab rumus ini memperhitungkan faktor lingkar pinggang dan pinggul yang berpengaruh pada risiko kita untuk penyakit kardiovaskular (seperti penyakit jantung dan stroke).
Gunakanlah cara ukur berat badan ideal yang sesuai kebutuhan kita, atau lebih baik lagi untuk menggabungkannya. Dengan begitu kita jadi tahu ukuran badan kita yang seharusnya untuk menjaga kesehatan.
Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang 3 cara menghitung berat badan ideal yang mudah. Apakah informasi ini bermanfaat bagi Anda? Jika ya, jangan lupa tekan tombol “subscribe” untuk membaca informasi kecantikan & kesehatan terbaru.
Sumber Referensi:
Medical News Today. How much should I weigh for my height and age?. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/323446
World Health Organization Western Pacific Region WHO (2000). The Asia Pacific perspective: Redefining Obesity and Its Treatment.
BMI Calculator. Ideal Body Weight – Broca Formula (1871). URL: https://www.bmi-calculator.net/ideal-weight-calculator/broca-formula/