April 12, 2022

Macam-Macam Jenis Kopi di Indonesia

Oleh: Cindy Wijaya

Minum kopi adalah rutinitas sehari-hari saya. Setiap dua hari sekali saya minum kopi di pagi hari. Karena kalau setiap hari takut ketergantungan kafein saya kambuh, dimana saya bisa sakit kepala kalau sehari saja tidak minum kopi. Tapi sejak minumnya dikurangi jadi dua hari sekali, sakit kepala efek ketergantungan kafein saya jadi berkurang dan sekarang sudah hilang.

Mungkin itu karena sudah bertahun-tahun setiap hari minum kopi hitam, padahal cuma satu cangkir per hari, saya jadi mengembangkan ketergantungan kafein. Akhirnya setelah bisa mengatasi ketergantungan itu, saya jadi bisa lebih menikmati kopi. Kalau dulu minum kopi lebih karena takut sakit kepala kambuh, tapi sekarang saya minum kopi karena memang ingin merasakan nikmatnya ngopi di pagi hari.

Kopi yang biasa saya minum sehari-hari adalah campuran robusta dan arabika, dua jenis kopi yang paling populer. Di Indonesia ada banyak jenis-jenis kopi dengan karakter yang berbeda-beda. Kali ini saya mencoba mencari tahu beberapa jenis kopi yang bisa kita peroleh di Indonesia, dan bagaimana karakter dari setiap jenis kopi itu.

Pertama-tama mari kita lihat tiga jenis utama kopi yang populer dan biasa dikonsumsi di seluruh dunia, yaitu arabika, robusta, dan liberika.

Kopi Arabika

Sesuai namanya, kopi arabika pertama ditemukan oleh bangsa Arab di Etiopia. Ini adalah jenis kopi yang paling populer di dunia. Harga kopi ini cukup mahal, karena perawatan dan penanaman tanaman kopinya tidak mudah.

Karakteristik kopi arabika: Warna hasil seduhan kopi ini tidak terlalu kental. Rasanya memiliki tingkat keasaman lebih tinggi. Aromanya lebih wangi dan lebih kaya, cenderung beraroma floral.

Kopi Robusta

Kopi robusta adalah varietas dari tanaman kopi canephora. Sebagian besar kopi canephora tergabung dalam jenis robusta, sehingga nama robusta juga sering digunakan untuk menyebutkan kopi canephora secara umum.

Tanaman kopi ini perawatannya mudah karena lebih tahan terhadap hama, sehingga harganya lebih rendah daripada kopi arabika. Tapi kualitasnya juga lebih rendah daripada arabika. Nama robusta sebenarnya berasal dari kata ‘robust’ yang berarti kuat, karena kopi ini kuat terhadap serangan hama.

Karakteristik kopi robusta: Rasanya memiliki tingkat kepahitan yang lebih tinggi, sehingga cocok untuk dicampur dengan bahan lain, seperti susu, karena rasa pahit kopinya cukup kuat dan tidak akan terlalu tersamarkan oleh rasa dari bahan lain. Aroma kopi robusta juga lebih kuat, lebih earthy dan nutty.

Kopi Liberika

Kopi liberika memang tidak seterkenal arabika dan robusta, tapi jenis kopi ini termasuk yang cukup banyak diproduksi di seluruh dunia. Kopi liberika punya ukuran lebih besar daripada robusta dan arabika, tapi akan menyusut setelah proses penjemuran hingga hanya 10% ukurannya.

Akibat penyusutan ini biaya panennya jadi lebih mahal, sehingga produksi kopi liberika tidak sebanyak produksi kopi robusta maupun arabika. Tingkat produksinya hanya sekitar 1 – 2 persen dari total kopi dunia.

Karakteristik kopi liberika: Aroma kopinya sangat khas dan tajam. Rasanya pahit dan sangat kental, tapi tingkat keasamannya tidak terlalu tinggi. Kopi ini memiliki cita rasa nangka dan sayuran, juga smoky, nutty, dan rasa cokelat.

Credit: paweena laopanyachot/Shutterstock

Beberapa Jenis Kopi Single Origin di Indonesia

Ada istilah single origin pada kopi, maksudnya adalah kopi hasil budidaya dari satu daerah tertentu. Karena itu di samping 3 jenis utama kopi, yaitu arabika, robusta, dan liberika, ada juga varietas kopi single origin. Berikut adalah jenis-jenis kopi single origin yang ada di Indonesia.

Kopi Aceh Gayo

Kopi gayo berasal dari tanah Gayo, Aceh. Sebagian besar kopi gayo menghasilkan jenis kopi arabika yang sangat baik. Kopi ini termasuk jenis kopi yang banyak diproduksi untuk diekspor ke luar negeri. Rasanya lebih pahit, gurih, dan memiliki tingkat keasaman yang rendah. Aromanya sangat kuat.

Kopi Bali Kintamani

Kopi kintamani berasal dari daerah Kintamani, Bali. Tanaman kopi ini ditanam bersamaan dengan tanaman lain, misalnya sayuran dan buah jeruk, sehingga biji kopinya meresep rasa dari tanaman lain tersebut. Kopi kintamani memiliki cita rasa seperti buah, rasanya lembut dan tidak berat.

Kopi Papua Wamena

Kopi wamena berasal dari Papua, tepatnya di daerah Wamena. Tanaman kopi ini tumbuh di ketinggian 1.500 m dan suhu 20 derajat C. Para petani kopi ini menanamnya secara organik tanpa bahan-bahan kimia. Cita rasanya ringan, lembut, dan memiliki aroma kuat yang sedap. Tingkat keasamannya rendah.

Kopi Sidikalang

Kopi sidikalang berasal dari daerah Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Tingkat keasaman dari kopi ini rendah, memiliki cita rasa pahit khas cokelat dan sedikit manis. Aromanya tidak terlalu tajam. Kopi sidikalang populer sebagai salah satu varietas jenis kopi arabika.

Kopi Mandailing

Kopi mandailing juga berasal dari Sumatera Utara, tetapi dari daerah Kabupaten Mandailing Natal. Kopi mandailing termasuk salah satu varietas kopi arabika. Tingkat keasamannya rendah, memiliki sedikit rasa manis. Teksturnya cenderung kental.

Kopi Toraja

Kopi toraja berasal dari Toraja, Sulawesi. Aromanya sangat khas. Tingkat keasamannya rendah, cenderung ada rasa floral dan fruity. Rasa kopinya kuat dan sedikit kecut.

Itulah beberapa jenis kopi yang ada di Indonesia. Memang tidak semua, karena masih ada macam jenis kopi lain dari berbagai daerah di Indonesia. Meski sama-sama kopi, tapi setiap varietas kopi punya cita rasa dan karakteristiknya sendiri yang unik. Tidak heran bila penikmat kopi senang untuk bepergian ke berbagai tempat sambil mencicipi kopi khas daerah tersebut.

Bukan hanya cita rasanya yang banyak disukai orang, kopi juga memiliki banyak manfaat. Bukan cuma untuk meningkatkan fokus dan menahan kantuk, minum kopi hitam secara teratur juga bermanfaat untuk mengurangi risiko diabetes, mendukung kesehatan otak, menjaga berat badan, mengurangi risiko depresi, mencegah penyakit hati, menjaga kesehatan jantung, hingga meningkatkan umur panjang.

Namun tetap saja kita harus membatasi asupan kopi, jangan sampai lebih dari 4 cangkir per hari. Saya sendiri sudah puas dengan minum setiap 2 hari sekali, supaya tidak mengalami lagi ketergantungan kafein. Selain itu nikmati juga kopi hitam tanpa tambahan apapun, bukan hanya lebih sehat tetapi juga kita bisa lebih menikmati cita rasa khasnya.

Cindy Wijaya

Tentang Penulis

Kenalkan nama saya Cindy Wijaya, terima kasih sudah berkunjung ke blog pribadi saya. Saat ini saya sedang berupaya mendalami topik-topik tentang kesehatan dan senang membagikannya dalam bentuk tulisan di blog ini. Selain itu, saya juga senang berbagi tentang kegiatan, hobi, dan hal-hal menarik lainnya lewat blog ini. Happy reading!

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>