Peribahasa adalah kata-kata atau kalimat yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi atau situasi tertentu. Karena sifatnya metafora, maka peribahasa tidak diartikan secara harfiah, melainkan secara kiasan.
Ada makna di balik kata-kata peribahasa tersebut. Biasanya peribahasa punya makna yang berisi nasihat atau norma yang umumnya disetujui banyak orang.
Setiap negeri punya peribahasanya masing-masing. Tapi menariknya, ada sejumlah peribahasa dalam bahasa Inggris yang memiliki makna serupa dengan peribahasa Indonesia. Berikut 11 peribahasa yang saya temukan mirip artinya.
As You Sow, So You Shall Reap
Peribahasa populer ini sebenarnya berasal dari salah satu ayat dalam Alkitab, tepatnya di Galatia 6:7. Dalam bahasa Indonesia, peribahasa dari ayat Alkitab tersebut dituliskan, “Apa yang ditabur orang, itu jugalah yang dituainya”.
Jadi tidak heran kalau peribahasa Inggris ini juga ada dalam bahasa Indonesia. Malah, kita bisa yakin peribahasa ini juga dikenal di bahasa-bahasa lain di seluruh dunia, karena Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 3.000 bahasa.
Makna dari peribahasa ini adalah kalau kita menanam (melakukan) kebaikan, maka kita akan menuai (mendapatkan) kebaikan juga. Tapi sebaliknya, kalau kita menanam keburukan, kita juga akan menuai keburukan.
Diumpamakan seperti menanam suatu jenis tanaman, misalnya apel, pasti kita akan menuai (atau memetik) buah apel, tidak mungkin menuai durian.
When In Rome, Do As Romans Do
Peribahasa ini cocok untuk kita yang sedang mengunjungi tempat baru, dimana kita sering diminta untuk menghormati kebiasaan setempat. Ini supaya tidak merugikan atau menyinggung perasaan orang lain.
Dalam bahasa Indonesia ada pepatah yang mirip dan tidak kalah unik, “Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Yang maknanya kurang-lebih sama, yaitu menghormati aturan dan norma yang diyakini oleh orang-orang setempat.
Killing Two Birds With One Stone
Kita pasti pernah melakukan suatu aktivitas dan mendapat bukan hanya satu manfaat, tapi banyak manfaat. Dalam bahasa Inggris kejadian seperti itu bisa disebut dalam peribahasa ini.
Dalam bahasa Indonesia juga ada peribahasa yang artinya kurang-lebih serupa, yaitu “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”.
Maknanya juga senada dengan peribahasa bahasa Inggris, yaitu menggambarkan keadaan dimana kita mengerjakan satu pekerjaan atau kegiatan, tapi memperoleh beberapa hasil atau manfaat sekaligus.
Actions Speak Louder Than Words
Peribahasa Inggris ini punya makna yang bisa jelas terlihat dari kata-katanya, yaitu seseorang yang banyak bertindak atau berbuat sesuatu akan lebih disegani daripada seseorang yang hanya banyak bicara.
Kita mungkin sudah sering dengar peribahasa serupa dalam bahasa Indonesia, “Sedikit bicara banyak bekerja”.
No Pain, No Gain
Kalau diterjemahkan secara bebas, peribahasa populer ini kira-kira menjadi seperti ini, “kalau tidak mau berkorban, maka tidak dapat hasilnya”.
Kita pasti familier dengan arti tersebut. Peribahasa bahasa Indonesia yang punya makna senada adalah “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” yang biasanya akan diikuti dengan “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.”
Kebanyakan dari kita sudah pernah belajar tentang peribahasa ini di pelajaran Bahasa Indonesia waktu masih sekolah dasar. Memang, sering kali keberhasilan harus diperoleh setelah kita berjuang terlebih dulu.
Like Father Like Son
Makna peribahasanya sudah jelas dari kata-katanya, yaitu seorang anak tidak jauh berbeda dari ayah atau orangtuanya.
Makna itu sangat persis dengan makna dari peribahasa populer dalam bahasa Indonesia, yang bunyinya “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnnya”.
Diumpamakan seperti buah yang jatuh sendiri dari pohon, pasti tidak akan jauh-jauh dari pohonnya, begitu juga anak pasti ada kemiripan dengan orangtuanya. Kemiripan itu bukan hanya fisik, tapi juga dari sifat dan tingkah laku.
It’s No Use Crying Over Spilt Milk
Kalau diterjemahkan langsung ke bahasa Indonesia, maka akan berbunyi “tidak ada gunanya menangisi susu yang sudah tumpah.”
Peribahasa Inggris itu bermakna bahwa tidak akan ada gunanya menyesali sesuatu yang sudah terlanjur terjadi. Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi hasilnya.
Pasti kita teringat akan peribahasa populer di Indonesia, “Nasi sudah menjadi bubur”, yang artinya mirip. Mungkin karena di Indonesia lebih populer nasi daripada susu, maka orang-orang memakai nasi dan bubur sebagai peribahasa.
Rub Salt Into The Wound
Apa maksudnya menggosokkan garam ke atas luka dalam peribahasa ini? Ini untuk menggambarkan seseorang atau keadaan yang membuat situasi sulit menjadi lebih buruk lagi bagi seseorang.
Jadi belum selesai satu perkara, sudah muncul lagi perkara buruk lain yang membuat semakin malang saja keadaan seseorang.
Sangat mirip dengan peribahasa Indonesia, “Sudah jatuh, tertimpa tangga pula”, yang menggambarkan situasi dimana seseorang mengalami berbagai musibah secara bersamaan atau secara terus-menerus.
Still Water Runs Deep
Terjemahan peribahasa ini kira-kira seperti ini, “air tenang mengalir dalam”. Terjemahan itu mirip dengan peribahasa asli Indonesia yang maknanya juga mirip, yaitu “Air tenang menghanyutkan”.
Maksud dari peribahasa Inggris itu adalah bahwa penampilan seseorang tidak benar-benar menunjukkan bagaimana orang itu sebenarnya. Contohnya seseorang bisa saja kelihatan baik dari penampilannya, tapi ternyata bisa melakukan sesuatu yang sangat buruk.
Sedangkan pada peribahasa Indonesia, air tenang menghanyutkan, sering diartikan sebagai seseorang yang kelihatannya pendiam dan biasa saja, tidak disangka-sangka bisa jadi adalah orang cerdas dan banyak ilmunya. Jadi penampilan luarnya bisa menipu.
A Bad Workman Blames His Tools
Memaksudkan seseorang yang telah melakukan sesuatu yang buruk, tapi kemudian menyalahkan sesuatu/orang lain. Padahal kelemahan atau kesalahannya sendiri lah yang membuatnya melakukan sesuatu yang buruk.
Ini mirip dengan peribahasa dalam bahasa Indonesia, “Buruk Muka Cermin Dibelah”. Maknanya mirip, yaitu menggambarkan orang yang suka menyalahkan orang lain atas keadaan buruk yang menimpanya, padahal dirinya sendiri yang menyebabkan keadaan tersebut.
When There Is A Will, There’s A Way
Peribahasa Inggris ini diterjemahkan menjadi, “Dimana ada kemauan, di situ ada jalan”. Dan memang itulah peribahasa yang kita gunakan dalam bahasa Indonesia.
Peribahasa ini dipakai untuk menggambarkan upaya yang kita kerahkan dengan sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Jadi tujuannya untuk memotivasi kita dalam mencapai atau meraih suatu tujuan atau cita-cita, kita harus mengerahkan upaya yang sungguh-sungguh.
Itu dia 11 peribahasa bahasa Inggris yang punya makna serupa dengan peribahasa dalam bahasa Indonesia. Menarik, karena meski berbeda bahasa, manusia punya pemikiran yang serupa sehingga menelurkan peribahasa-peribahasa yang mirip juga.